Cerita Sange - Perkenalkan namaku Dicky, asalku dari yogyakarta. tapi aku merantau ke bandung untuk kuliah, dan yang pasti aku di bandung ngekost, karena aku tidak mempunyai keluarga sama sekali di bandung. dan aku lalui hari hariku dengan ngampus - pulang, ngampus - pulang, ya taulah namanya juga anak perantauan jadi kebanyakan menghematnya dari pada nongkrongnya sama temen temen.
Tapi aku bersyukur di daerah tempat aku ngekost itu ramai, jadi tidak bosen jika duduk di teras depan kost sambil mandangin jalan yang di lewatin berbagai orang. mulai dari mandangin cewek cantik hingga yang jelek sekalipun heheh, jadi suatu ketika mataku tertuju ke anaknya pak RT yang sedang lewatin jalan tersebut juga, "Syifa" ku panggil dengan teriakan dari teras kos, dan dia menoleh ke atas ke arahku tepatnya, dan di memberiku sedikit senyuman, "darimana syifa?" teriakku. ya nama anak pak RT tersebut adalah syifa. dan syifa tampak kebingungan mungkin dia tidak mendengar apa yang aku tanya kan padanya. dan aku memberi aba aba ke syifa agar dia menunggu disitu saja. dan aku turun ke bawah dan mencoba untuk samperin syifa.
"Kamu dari mana syif?" tanyaku "Oh itu ka, baru beli makanan untuk ayah" jawab syifa halus "Oh gitu" pintaku, "Yaudadeh, syifa misi pulang ya kak" sambil memberikan senyuman yang manis. "Eh iya kamu hati hati ya syifa". ya aku suka sama syifa. mungkin lelaki mana yang tidak suka jika melihat syifa. anaknya putih dan memiliki tinggi 164cm. memiliki payudara yang begitu sempurna mungkin sekitar 27-an untuk ukuran payudaranya. dan di tambah dengan hidung peseknya yang manis dan imut ala ala cewek bandung gitu hehe, jadi suatu ketika aku pergi kerumahnya pak RT. untuk mengurus kependudukan ku selama disitu dan sambilan juga ingin melihat syifa. aku mengetuk pintu rumahnya pak RT daaaaan. "Eh ka dicky, ada apa ya?" ya syifa yang membukakan pintunya,
"Ini syif, ayah kamu ada dirumah ga?" tanyaku "Ayah lagi pergi ke kantor kelurahan ka" "Oh gitu" jawabku, "Yaudah ka, masuk aja dulu ka" pinta syifa, dan aku segera bergegas masuk ke rumahnya syifa, "Maaf ya ka berantakan" kata syifa, emang saat itu meja sedang berantakan di karenakan syifa lagi sibuk dengan tugas kuliahnya. dan di hentikan sejenak oleh syifa tugas yang ingin dia kerjakan, jadi dia lebih fokus mengobrol denganku membicarakan segala hal, dan bercanda, "Rumah kamu sepi banget ya" pintaku "Ya beginilah ka, namanya juga cuma tinggal berdua sama ayah" iya syifa cuma tinggal berdua saja tinggal sama ayahnya yaitu pak RT. karena ibunya syifa sudah meninggal waktu syifa masih kecil. "Emang kamu ga takut sendirian dirumah begini?" tanyaku, "Ya mau gimana lagi ka, sudah begini keadaannya" jawab syifa dan dia juga menyambungkan kembali "Takut sih ka, kadang ayah pulangnya ga tentu mau sampai larut malam gitu ka". "Yaudah ntar aku temenin deh biar kamu ga kesepian lagi" pintaku sambil bercanda "Ihh kakak mah" jawab syifa sambil memasangkan raut wajah malu. kami mulai mengobrol panjang, dan syifa membereskan tempat yang dia gunakan untuk mengerjakan tugas kuliahnya tadi, ketika pas syifa membungkukkan badannya untuk membersihkan mejanya, terlihat belahan dua gunungan yang membuat hasratku naik, putih montok aaah ingin sekali ku kulum putingnya syifa. ketika syifa sudah selesai membereskan tempat belajarnya dia kembali duduk di mana tempat kami mengobrol.
Jadi aku coba untuk membuka topik pembicaraan kepada syifa "Kamu gimana kuliahnya" tanyaku, "Lancar kok ka" jawab syifa, "Bagus deh" jawabku. "Oh iya kamu udah punya pacar?" tanyaku, "Sudah ka, baru aja jadian, baru juga sebulan ka" jawab syifa sambil malu malu. jadi aku beranikan diri untuk mencoba kepo ke hal yang intim "Kamu pacaran satu bulan udah ngapai aja?" tanyaku, dan aku kaget ketika syifa merespon pertanyaanku dan tidak marah sama sekali "Masi satu bulan ka, belum ada ngapa ngapain". "Paling cuma ciuman aja ka" sambung syifa sambil senyum senyum genit. "Oh kalau bobo bareng gitu pernah ga?" tanyaku dengan perasaan benar benar sok berani heheh. dan dia buat aku kaget kembali dengan jawabannya "Uda pernah sih ka, tapi enggak sama pacarnya syifa yang sekarang" "Tapi sama mantannya syifa" sambung syifa. dan itu membuatku terpancing bagaimana caranya aku bisa menikmatin memeknya syifa, tidak terasa kami mengobrol panjang lebar sampai langit sudah menjadi gelap. seketika terdengar suara telfon yang berbunyi yaitu handphoneya syifa.
Dan disitu ayahnya bilang kalau ayahnya lembur mungkin pulangnya sampai larut malam. setelah syifa mengobrol dengan ayahnya via by phone, syifa nyamperin aku dan berkata "Ka ayah syifa lembur, kaka bisa ga nemenin syifa dirumah?" tanpa berpikir panjang aku langsung jawab "Bisa syifa". disitu aku sangat ngerasa senang dan aku berfikir ingin merencanakan aksiku yaitu mencoba untuk menikmati memeknya syifa. "Yaudah aku mandi dulu ya ka" pinta syifa "Ya sudah kamu mandi gih". beberapa saat kemudian syifa keluar dari kamar mandi, dengan balutan handuk, dan disitu hasratku semakin naik melihat syifa. melihat pahanya yang putih. membuat adikku tegang ga karuan. karena aku udah terlalu sange. aku mencoba mengikuti syifa dari belakang. ketika syifa masuk kemarnya dan ingin menggunakan baju, aku mencoba mengintip syifa dari sela sela pintu, ya pada saat itu syifa tidak terlalu rapat menutup pintu kamarnya. aku liat tahap ke tahap syifa menggunakan baju sambil mengelus elus adik bawahku. karena sudah tidak tahan lagi, aku langsung masuk ke kamarnya syifa dan ku peluk dari belakang dan ku remas tetek yang indah itu dari belakang. "Ka dicky, apa apaan ini ka" "Stop ka dicky" ku hiraukan segala bantahan dari syifa, dan ku dorong dia tepat di kasurnya. dan terbukalah handuk yang menutupi tubuhnya tadi. terpampang nyata bongkahan yang besar dan memek yang di tutupi dengan bulu bulu tipis. ketika dia terjatuh di kasur, langsung ku dekap kedua tangannya, dan mulai kuciumin dari leher sampai ke payudaranya syifa "Ka dicky, stop ka" teriak syifa, karena aku tidak ingin ada orang yang dengar terikan syifa. mulai kucipok bibirnya syifa, dan tanganku sambil mengelus memeknya syifa. "Aaah ka dicky berenti mohon" pinta syifa dengan rasa lemas, mulai kukulum payudaranya syifa dan ku masukan jariku ke dalam lubang memeknya syifa "Ka dicky hentikan" aku tidak hiraukan, perlahan lahan aku turunkan ciuman ku menuju ke arah memeknya syifa yang wangi dan bersih. ku mainkan lidah ku di klitorisnya, dan ku masukin lidah ku ke dalam lubang vaginanya "Aaah ka dicky" desah syifa. mulai ku mainkan terus menerus sampai syifa benar benar sange dan merasa kenikmatan, suatu ketika lidah ku mulai terasa cairan, ya syifa sudah orgasme, dan dia terbaring lemas. tanpa berlama lama langsung ku buka celanaku dan ku tancapkan batang kontol yang sudah mengeras ke dalam memeknya syifa, daaan "pssthh" masuk kesuluruhan batang kontolku ke memeknya syifa "Aaaah" desah syifa sambil menggigit bibir bagian atasnya, ku goyangkan kontol secara perlahan, sampai benar benar membuat syifa menikmatina. dari raut wajahnya sudah keliatan kalau dia sudah sange, sampai sampai bola mata hitamnya sudah tidak terlihat lagi, ku goyang kan dengan secara perlahan. yang tadinya syifa menolak tapi sekarang yang keluar dari bibirnya hanya desahan "aaah...aaah" ku miringkan badannya syifa. dan aku berada di belakang syifa. dan ku singkapkan kakinya syifa ke atas pahaku, dan kami melakukan gaya miring. ku masukan batangku kembali ke memeknya. sambil ku remas payudaranya dari belakang. dan ku palingkan wajahnya ke arahku, dan ku beri dia cipokan yang penuh nafsu dan dia membalasnya.
Beberapa saat kemudian ku ganti lagi gaya ke posisi awal kusingkap kan kembali kedua kakinya dan ku jebloskan lagi kontolku dan ku goyangkan secara perlahan, "Aaah ka dicky, lagi ka" pinta syifa sambil ngedesah, tidak perlu berlama lama lagi langsung ku turutin maunya syifa. karena aku liat dia benar benar sangat sange. ku mainkan tempo goyangan ku dari yang pelan, sampai benar benar cepat. "Aaaa...hmmmp. terusin ka jangan berenti" ku goyang sampai dia benar benar menikmatinya "aaah hhhmm ka dickyyyy" teriak syifa dan "psss" syifa orgasme untuk kedua kalinya, tepat di batang kontolku, tidak lama kemudia aku juga keluar tepat di lubang memeknya syifa. setelah itu kami terbaring lemas di tempat tidurnya syifa. "Ka kamu keluarinnya di dalam?" "nanti kalo aku hamil gimana?" pinta syifa. "Kalau kamu hamil aku akan tanggung jawab" jawabku, ku rangkul kepalanya syifa dan ku cium keningnya, setelah kejadian itu aku sama syifa serasa seperti pacaran, ya kalau bisa di bilang teman tapi mesralah, tapi syifa tetap melanjutkan hubungannya sama pacarnya.
Dan setelah beberapa lama tidak ada lagi kabar dari syifa, dan aku rasa dia kayaknya benar benar ngejauh, mungkin dia sudah makin cinta sama pacarnya. tapi yaudadeh pikirku dan aku biarkan saja dia ngejalanin hubungannya sama pacarnya, dan suatu saat telfonku berbunyi dan itu dari syifa "Halo, ntar kamu dateng ya ke nikahan aku" pinta syifa, ya ternyata dia sudah mau menikah dan mengundangku pantesan saja dia seperti ngejauh, "Ya sudah, aku akan datang" jawabku. dan aku mencoba menanyakan hal yang terjadi kemarin "Hmm setelah kejadian kemarin kamu gapapa kan?" tanyaku. "Kejadian apa ya?" tanya syifa, "Hmm..itu.. kamu ada telat ga?" tanyaku kembali, "Ohh.. itu gak ada kok, lancar lancar aja kok", mendengar jawaban itu membuat perasaan ku benar benar tenang dan senang, tapi kalau disuruh untuk bertanggung jawab aku juga bersedia kok, dan hari demi hari aku mencoba melupakan kejadian itu dan mencoba untuk melupain syifa, dan terakhir bertemu dengannya ketika aku menghadiri acara pernikahannya. dan sekarang aku sudah lupa dengan kejadian kemarin dan juga syifa, tapi bagiku itu benar benar adalah kenangan termanisku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar