18+

Selasa, 09 April 2019

Pembantuku Yang Selalu Menuntaskan Hasratku



Cerita Sange - Tepat pada hari minggu di saat aku sedang libur bekerja, yang pasti aku sedang santai membaca novel kesukaanku yaitu "hummingbird" dan di temeni dengan segelas kopi. seketika aku mendengar suara mobil istriku dari arah luar rumah, pikirku "istriku sudah sampai di rumah juga akhirnya" ya pada saat itu aku emang benar benar menunggu istriku pulang, karena aku sudah merasa lapar di karenakan asisten rumah tanggaku sedang mudik untuk melihat anaknya yang baru saja lulus dari sekolah dasar, jadi tidak ada yang membuatkan sarapan.

Tidak lama kemudian istriku masuk dengan membopong belanjaan yang sudah dia beli di pasar, dan aku dengar dia seperti bicara kepada seseorang dan aku tidak tau itu siapa, setelah mendengar itu tidak lama kemudian masuk seseorang yang di sertai dengan istriku, ya dia seorang wanita. "Ratih segera masukan barang belanjaan ini ke kulkas ya" pinta istriku kepada wanita yang ikut bersamanya, ya wanita itu bernama RATIH, dan aku penasaran kenapa istriku bisa bersamanya dan kenapa dia nurut apa kata istriku, karena aku penasaran jadi aku tanyakan kepada istriku "Ma, itu wanita yang bersama kamu. itu siapa ya?" tanyaku, "Oh itu ratih asisten rumah tangga yang mama cari, jadi bisa bantu bantu kita dirumah, selagi mbok ina masih di kampung" mbok ina itu pembantuku yang sedang mudik, "Oh gitu" pintaku, tidak lama kemudian ratih datang menyamparin istriku dan berkata "Bu barang barang belanjaannya sudah ratih masukan di kulkas ya". dan aku mencoba untuk memperhatikannya, ratih memilikir tinggi badan 163 dan memiliki payudara yang tidak terlalu besar tapi menurutku ideal dan sangat indah sekitaran 28-an. mataku tidak terlepas dari dada nya, dan membuatku degdegan dan bernafas tidak teratur, serasa ingin memburu dan meremas payudaranya ratih, tidak lama kemudian istriku berkata kepada ratih "Ya sudah kamu naik ke atas ya bersih bersih, dan ini mas doni suami saya" ya namaku doni "kamu harus nurut juga ya apa kata pak doni" pinta istriku kepada ratih. "iya bu" pinta ratih sambil mengangguk, dan ratih naik ke lantai atas rumahku untuk membersihkannya. tidak lama kemudian aku naik ke lantai atas berniat untuk mengambil document yang ada di kamarku, dan ketika aku naik aku melihat ratih yang sedang membersihkan bagian pojok lantai atas rumahku, dengan agak sedikit membungkuk dia menyapu di setiap lantai, dan mataku tidak bisa berpaling dari bokongnya ratih yang menurut aku itu semok dan kembali lagi hasratku semakin menaik melihat ratih, nafas ku menderu serasa ingin ku tancapkan batang kontol ku dari arah belakang menembus vaginanya ratih. beberapa saat aku terdiam meliat ratih, dan ternyata dia menoleh ke arahku dan memberikan senyuman. aku berpaling dan langsung masuk ke kamarku untuk mencari documentku. tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarku dan ku buka ternyata itu ratih. "Pak, kata ibu saya di perintahkan untuk bersihkan kamar mandi kamarnya pak" pinta ratih "Ok silahkan" jawabku, ku biarkan ratih masuk ke kamarku dan dia langsung masuk ke kamar mandi kamarku. dan aku duduk di atas kasurku dan aku melihat kembali bokong yang sangat indah, itu terlihat benar benar indah meskipun aku melihatnya dari kejauhan, hasratku semakin memuncak, tidak lama kemudia aku berani kan diri untuk mencoba basa basi kepada ratih.

"Ratih umur kamu berapa?" tanyaku "baru 20 tahun pak" jawab ratih, aku kaget seakan akan tidak percaya, dengan umur yang masih 20 tahun tapi sudah memiliki bentuk tubuh yang tidak bisa di bayangkan lagi gimana bagusnya. "kamu sudah nikah?" tanyaku, "belum pak". "kawin sudah?" tanya ku kembali dengan sedikit candaan yang penuh godaan. dan ratih tersipu malu mendengar pertanyaanku tersebut dan dia menjawab "su.. sudah pak" jawab ratih dengan senyuman malu. dan aku mulai berfikir yang macam macam dan mulai mencari cara bagaimana aku bisa meremas dan mengulum payudaranya ratih dan mencolokan batang kontolku ke vaginanya ratih dengan model gaya doggy style.

Aku samperin ratih yang sedang di kamar mandi, dan aku berpura pura untuk meminta bantuan kepada ratih yaitu mencukur bulu kupingku, dan dia bersedia, dicukurnya bulu kuping bagian kupingku yang di sebelah kanan, kuhirum aroma tubuh yang sangat wangi, dan aku melihat melalui kaca yaitu payudara yang sangat menantang seakan akan ingin mencuat keluar, hasratku semakin naik, dengan sengaja ku geserkan sedikit siku ku dan ku tabrakin ke payudaranya ratih, dan dia memundurkan badannya, ku lakukan itu lagi dan dia juga kembali memundurkan badannya. ketika ratih mencukur kuping bagian kiriku, karena aku sudah tidak tahan lagi, aku beranikan diri untuk meremas payudaranya secara langsung dan dia kaget "Pak jangan gitu dong pak" mendengar jawaban ratih membuatku seakan marah karena dia menolakku, "Kamu pulang sana, saya tidak mau memperkerjakan orang yang tidak mau menurut" kataku dengan rasa, tegas dan kesal. "Pak jangan begitu, saya butuh pekerjaan ini" pinta ratih "Kalau kamu masih ingin bekerja, silahkan ikutin apa yang aku perintahkan" pintaku "Baa baaik pak" jawab ratih dengan suara sendu.

Ku lakukan kembali aksiku untuk meremas payudaranya ratih, dan dia hanya diam saja tidak ada menolak mulai dari kata mau pun gerak geriknya, dia hanya terdiam sambil menundukkan pandangannya, beberapa saat ku naikkan bajunya ratih dan kuliat payudara yang sangat indah yang di balut dengan bra berwarna hitam putih garis garis seperti motif zebra. ku buka branya ratih dan tanpa berlama lama langsung aku landaskan bibirku tepat di putingnya ratih, "aaaaah pak" desah ratih. aku sangat bersemangat mengulum payudaranya ratih yang putih nan indah. aku sangat bernafsu sampai membuat ratih mendesah dan penuh dengan kejangan dan membuat nafasnya tidak teratur seperti ingin memburu. "aaah paak aaah" desah ratih. mendengar desahan ratih membuatku semakin bernafsu, dan aku rasa ratih juga sudah sange. lalu ku angkat pandangannya ratih yang menunduk, dan langsung aku cium bibirnya dengan rasa bernafsu dan di membalas dari ciuman tersebut, ketikan aku memainkan lidahku, dia juga membalas dengan lidahnya, lidah kami saling sambut menyambut. sambil ciuman aku meraba raba bagian tubuh indahnya ratih, pada akhirnya sampai pada titik sensitifnya ratih, yaitu vaginanya, ku masukkan tanganku di sela sela celananya ratih, dan ku sentuh bagian vaginanya ratih, ku mainkan jariku tepat di bagian klitorisnya dan itu membuat desahan ratih semakin kenceng "aaah..aaah..aah". semakin kencang jariku dan semakin kencang pula desahannya ratih, tidak lama kemudian mulai terasa di jariku terdapat cairan vaginanya ratih, dan aku merasa sepertinya ratih sudah benar benar sange, langsung aku buka celananya ratih dan dia menahan menggunakan tangannya sambil berkata "Kalau ibu tau gimana?" tanya ratih "Sudah kamu tenang saja, ibu tak akan tau" jawabku, dan aku mulai menarik kembali celananya ratih, dan tidak ada tolakan sama sekali, sampai benar benar aku liat ratih tidak menggunakan busana sama sekali, melihat tubuhnya yang benar benar indah membuatku tidak sabar untuk menyantapnya, tidak perlu lama lama ku atur posisinya ratih, ya aku balikan badannya dan atur seakan akan dia menungging, seperti yang aku khayalkan ketika aku melihat bokongnya ratih. ku masukkan batang kontol ku dari belakang dan "bssssht" ya suara kontolku yang masuk ke vaginanya ratih. dan aku meliat wajah ratih seperti menikmati tusukan tersebut, dia menutupkan mata sambil menggigit bibir bagian atasnya. ku goyangkan secara perlahan dan itu membuat ratih semakin sange. "paaak yang kenceng" pinta ratih, aku kaget mendengar ratih berkata seperti itu, dan ku kencangkan goyanganku seakan akan itu menembus dinding vagina itu secara kasar, dan itu membuat ratih semakin bernafsu. "aaaah..aaaah" desahan panjang ratih sambil memberikan cairan dari vaginanya yang mengalir di bagian kontolku, "ra raaat raaatih keluar pak" pinta ratih dengan lemas sambil menikmatin orgasmenya, "saa sayaa juga sudah" pintaku sambil berbaring di atas punggungnya ratih yang sedang membungkuk, beberapa saat kemudian kami mandi bersama dan ratih menggunakan pakaian yang dia gunakan sebelumnya, dan saya menyuruh ratih untuk keluar dari kamar saya secara lebih awal, lalu saya menyusul keluar sambil membawa document, lalu ratih menjumpai istriku sambil berkata "Bu, tugasnya sudah saya selesaikan ya bu" pinta ratih "Ya sudah, kamu sudah bisa pulang" jawab istriku "baik bu" pinta ratih. terus aku menyusul menjumpai istriku, dan istriku bertanya "Bagaimana mas? apa kerjanya ratih bagus dan bersih?" "Bagus kok" jawabku. tidak lama aku liat ratih jalan menuju pintu keluar untuk pulang dan sambil menyapa "Permisi bu, permisi pak" sambil memberikan senyuman, dan aku semakin suka sama ratih, dan ratih juga pelan pelan juga mempunyai rasa suka terhadap aku, dan kami tetap menjalin hubungan tersebut di belakang istriku. dan kami selalu berhubungan intim untuk melampiaskan hasratku kepada ratih, di saat rumah sepi, atau pun ketika istriku sedang tidur siang, dan itu tetap berlanjut sampai seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar